PIKIRAN

Sabtu pagi itu, seperti biasa, aku mengikuti kelas yoga di salah satu pusat kebugaran. Setelah dua bulan absen karena sakit, akhirnya aku bisa kembali.

Saat masuk kelas, aku mencari tempat kosong, menggelar matras, dan bersiap. Ruangan mulai penuh. Tak lama kemudian, instruktur meminta kami duduk nyaman dan mengikuti arahannya.

Kelas selalu dimulai dengan latihan pernapasan. Aku menarik napas perlahan, merasakan alirannya masuk dan keluar dari hidung. Lalu menarik lebih dalam dari abdomen, menghembuskannya perlahan. Semakin panjang dan dalam, membantu tubuh rileks sebelum memulai gerakan.

Saat itu, aku menyadari sesuatu—rasanya sudah lama sekali aku tidak benar-benar bernapas dengan baik. Beberapa pekan terakhir hidupku penuh ketegangan. Kemarahan yang kupendam, ketidakadilan yang kurasakan, dan tekanan pekerjaan yang menumpuk setelah sakit, semuanya bercampur menjadi beban di kepala.

Aku menarik napas panjang, menahannya, lalu menghembuskannya sambil berusaha melepaskan segala beban. Perlahan, aku belajar menerima hari ini. Deadline bisa menunggu. Kekhawatiran akan masa depan bisa kuredakan, karena toh hari esok masih misteri. Kemarahan pun kucoba lepaskan dengan mengampuni.

Tubuhku mulai terasa lebih ringan, pikiranku jernih, hatiku lebih tenang. Aku kembali belajar bahwa tubuh ini bukan sekadar fisik, tetapi terhubung erat dengan pikiran dan jiwa. Kerusakan tubuh bukan hanya karena kurang nutrisi atau latihan, tetapi juga karena pikiran dan emosi yang tidak terkendali. Bahkan ketika tampak tenang di luar, belum tentu di dalamnya baik-baik saja.

Aku belajar bahwa menjaga hati, hidup di saat ini, tidak berlebihan dalam kekhawatiran, serta melepaskan dan mengampuni, bisa membawa ketenangan bagi jiwa dan kesehatan bagi tubuh. Ketiganya—pikiran, jasad, dan jiwa—saling terhubung dan harus dijaga. Aku berharap pelajaran ini bisa terus kuingat dalam perjalanan hidupku berikutnya.

Terima kasih, Tuhan, atas pelajaran hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *